Catatan Para Pejuang
oleh Avid L Dzayca
dan aku ingin kau sudi mendengarnya
ai lah yang suaranya mendengung bak lebah
dan madunya diberikan padamu seluruhnya
Disini,Tuanku ingin bercerita
dan aku ingin kau mendengarnya
tentang masa-masa lelahnya
dimana ribuan peluru haus akan kental darahnya
Disini,Tuanku ingin bercerita
dan aku harap kau ingat akan cintanya
diamana aumannya bak srigala bulan purnama
namun padamu begitu lembut tuturnya
Disini,Tuanku ingin bercerita
dan aku ingin kau benar-benar merasakannya
tentang deru semangatnya
bak tsunami nan mampu hancurkan ribuan kota
saat tanah milikmu direnggut sipeserakah
hingga lika tak terasa lagi sakitnya
meski lahar darahnya
Lihatlah peluru yang menembus jantungnya
itu bukanlah apa-apa
tak pernah diusapnya peluh
sebagai pengganti pemandian tubuh
tak dihiraukan darah membuncah keluar dari jantungnya
yang ingin dilakukannya hanya satu...
menciumi tanah merah sebab simbahan darahnya
tahu kah kau...
ia tak merintih sebab rasa sakit yang amat sangat
ia tak mengaum karna kematian semakin dekat
namun ia tersenyum penuh arti dan harapan
tampa ada penyesalan akan pengorbanan
karna ia yakin
ditanah ini akan lahir dan tumbuh tunas yang lebih perkasa
yang mencintai negeri ini lebih darinya
yang akan menjaga negeri ini lebih dari ia memperjuangkannya
tapi apa nyatanya...
Sadarkah kau tunas bangsa...
senyum mu,
kegembiraan mu,
harta yang bebas kau nikmati,
merah putih mu,
semua milik mu ini
adalah tumbal dari darahnya
Demi mu...
ia korbankan apa pun yang ia miliki
pernahkah kau merasa tak enak hati?
